Pages

11.19.2007

usai sudah

gemericik air,
mengalun lirih di sela bebatuan

kicau burung,
bersahutan menyambut pagi

bening embun pantulkan sinar mentari

gundah gulana usai sudah
mlihat senyummu di sana

--
"Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Laut"

1 comment:

Anonymous said...

tuhan,.... semuanya terjadi seperti mimpi. inikah jawabMU akan pertanyaan selama ini semenjak degub pertama kala kulihat dia dipintu kantin smu?. degub yang tak terhenti sampai sekarang kala kulihat dia, kemarin sore jelang maghrib, keluar dari mipa. kukejar bayangnya, namun hilang jua.
tuhan, inikah jawabMU, pertanda dia hanya kan menjadi bayang terdalam dalam coretan warna hidupku?
tuhan,... aku hanya ingin ucap...
"InnaLillah wa InnaILAilahi Roji'un.. Rabb.. aniz ikhlas dengan ketentuanMU ini..:)
yah,.. betul. benar katamu, realistis saja". walau, terkadang hati percaya pada mimpi itu.
tuhan,.... aku mempercayakan hidupku padaMU. semoga dia mendapat yang terbaik. amien..
tes...tes..., ada hujan:)
ALHAMDULILLAH....