Pages

8.31.2005

Penantian

Bila kata t'lah terucap,
    buat apa sebah di dada
Bila genta t'lah berbunyi,
    buat apa menutup telinga

Biarkan ia menjadi dan
    bertindak seperti adanya
Mungkin kita mampu 'tuk menyerap dan
    mengambil hikmahnya

Sekarang….
biarkanlah kehendak itu terjadi
Untuk apa dipaksakan
    bila tak mungkin
Untuk apa dihindari
    bila harus terjadi….

Aku menunggumu di puncak keheningan
Dikala malam sunyi
Menanti kabar lirih dari hembusan angin
Tentang sebuah jawab

Jadikan Aku Batu Itu

izinkan aku menjadi batu
tuk kau ambil dan tenggelamkan
kedalamnya samudera hatimu

biarkan aku menyelami dinginnya
nikmati kelam
tersesat dan terpuruk
hingga bisa kau rasakan
hadirnya jiwaku disana….
agar dahagaku hilang
dan,....

jiwaku terdampar di sana…..

Tanpa Judul

ah,
izinkan kuhilangkan bentuk
tanpa judul

rasakan saja yang terasa
tak perlu repot
kau cari aku siapa
rasakan saja

maaf,
aku tak menghindar
tapi
tak mampu
bila harus bermain dengan hati

Menanti bayang-bayang

Disudut rumah itu aku berdiri
berharap cemas
pada bayang-bayang

semut itu
seakan mencibir
melihat kerutnya raut wajah
'sudah biarkan saja'
'dia tak kembali'