Pages

8.31.2005

Penantian

Bila kata t'lah terucap,
    buat apa sebah di dada
Bila genta t'lah berbunyi,
    buat apa menutup telinga

Biarkan ia menjadi dan
    bertindak seperti adanya
Mungkin kita mampu 'tuk menyerap dan
    mengambil hikmahnya

Sekarang….
biarkanlah kehendak itu terjadi
Untuk apa dipaksakan
    bila tak mungkin
Untuk apa dihindari
    bila harus terjadi….

Aku menunggumu di puncak keheningan
Dikala malam sunyi
Menanti kabar lirih dari hembusan angin
Tentang sebuah jawab

No comments: