hidup adalah pilihan
jadi tentukan saja alurmu
terjal kau pilih,
nikmatilah lelikuannya
datar kau pilih,
berjuanglah pada ketenangannya
bukankah,
tak memilih juga pilihan
--
"Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Laut"
elmiftah. 'belajar jadi penulis' yang 'tidak bebas', terpenjara oleh keterbatasan ruang & waktu. karya-karyanya tidak pernah dimuat di koran, majalah, pun mading. coretannya berserakan di sini.
9.25.2006
9.12.2006
ingin memelukmu
entah siapa dia
getar kalbu sungguh terasa
kosong tatapan mata
seolah mengiba
sembilu mengiris sukma
remuk redam
menangis tanpa airmata
ingin kumemelukmu
sekedar berbagi lara
berbagi cerita
sebagai sahabat
walau tak mampu kuberi seberkas cahaya
s'moga waktu 'kan crita
tentang hilangnya duka nestapa
likuan hidup penuh ceria
dan
kembali, ingin kumemelukmu
dalam suasana suka.
*
sbuah goresan untuk dia yang menyentuh jiwa.
dia yang mengusik relung
dia yang bersahaja dalam keterpurukan
dia yang membuatku lunglai dalam kepongahan
getar kalbu sungguh terasa
kosong tatapan mata
seolah mengiba
sembilu mengiris sukma
remuk redam
menangis tanpa airmata
ingin kumemelukmu
sekedar berbagi lara
berbagi cerita
sebagai sahabat
walau tak mampu kuberi seberkas cahaya
s'moga waktu 'kan crita
tentang hilangnya duka nestapa
likuan hidup penuh ceria
dan
kembali, ingin kumemelukmu
dalam suasana suka.
*
sbuah goresan untuk dia yang menyentuh jiwa.
dia yang mengusik relung
dia yang bersahaja dalam keterpurukan
dia yang membuatku lunglai dalam kepongahan
Terus terang
Terus terang,
Tak pandai kuputar cerita
Tentang rasa terpendam
dan rona di jiwa
Terus terang,
Slogan 'apa adanya'
Tak mampu kuhadirkan saat berwelas asih
Pun seuntai kata indah
Kasih,
Rasa yang tersusun dari sahutan syahdu
T'lah bertahta di tempat tertinggi
Jauh didasar hati yang tak tersentuh
'Kan kuarak nanti
--
"Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Laut"
http://relungkoe.blogsome.com
Tak pandai kuputar cerita
Tentang rasa terpendam
dan rona di jiwa
Terus terang,
Slogan 'apa adanya'
Tak mampu kuhadirkan saat berwelas asih
Pun seuntai kata indah
Kasih,
Rasa yang tersusun dari sahutan syahdu
T'lah bertahta di tempat tertinggi
Jauh didasar hati yang tak tersentuh
'Kan kuarak nanti
--
"Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Laut"
http://relungkoe.blogsome.com
6.16.2006
rasakan yang terasa
kenapa harus bimbang
rasa itu tak bisa diatur
dan dipaksa
ia hadir begitu saja
biarkan saja
rasakan yang terasa
dan..
nikmati alurnya
rasa itu tak bisa diatur
dan dipaksa
ia hadir begitu saja
biarkan saja
rasakan yang terasa
dan..
nikmati alurnya
titah
ahh...
titahmu bukan sabda
tak usah mengumbar kata
karna bau busuk mulutmu
tak tertutupi necis pakaianmu
umbar saja celotehmu
pada hewan-hewan disana
barangkali mereka lebih mengerti
titahmu bukan sabda
tak usah mengumbar kata
karna bau busuk mulutmu
tak tertutupi necis pakaianmu
umbar saja celotehmu
pada hewan-hewan disana
barangkali mereka lebih mengerti
5.24.2006
ku ajak engkau turut serta
mengingatmu bangkitkan asa
ingin rasanya
kuajak engkau turut serta
'tuk sekedar membuka salam
pada tiap semilir bayu
yang menghantar kita
pada harmoni jiwa
ah,..
hari-hari itu t'rasa lama
bahkan untuk sedetik pun
--
"Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Laut"
http://relungkoe.blogsome.com
ingin rasanya
kuajak engkau turut serta
'tuk sekedar membuka salam
pada tiap semilir bayu
yang menghantar kita
pada harmoni jiwa
ah,..
hari-hari itu t'rasa lama
bahkan untuk sedetik pun
--
"Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Laut"
http://relungkoe.blogsome.com
2.27.2006
Menyelinap rinduku
Duh,
Bagaimana harus kuungkap rasa ini
Aku takut derasnya untaian kata ini membiusmu
Biarlah hening dan bintang malam ini jadi saksi
Tentang syair rindu yang slalu terlantun
Pada setiap malam-malammu
Menyelinap, mengendap perlahan
dan menjamahmu
Seketika 'kan engkau rasakan hadirku di situ
--
"Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Laut"
http://relungkoe.blogsome.com
Bagaimana harus kuungkap rasa ini
Aku takut derasnya untaian kata ini membiusmu
Biarlah hening dan bintang malam ini jadi saksi
Tentang syair rindu yang slalu terlantun
Pada setiap malam-malammu
Menyelinap, mengendap perlahan
dan menjamahmu
Seketika 'kan engkau rasakan hadirku di situ
--
"Sekali Layar Terkembang, Pantang Biduk Surut Ke Laut"
http://relungkoe.blogsome.com
Subscribe to:
Comments (Atom)